Cari Blog Ini

Sabtu, 25 Desember 2010

Muharram=Puasa Asyura' (cip !)

Wah..Subhanallah sekarang kita udah ada di awal tahun. Saatnya berubah menjadi manusia yang lebih baik, ya!!. Ngomong-ngomong tahun baru, berarti sekarang bulan Muharram dong ya? Kamu tahu ga sih kalo di bulan Muharram itu banyak keutamaannya? Mau bukti? 
Baca deh surat Al-Fajar ayat pertama. Para ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud waktu fajar adalah awal tahun, yaitu ya Muharram ini. Tuh kan, betapa utmanya bulan ini, sampai-sampai Allah menuliskannya di Al-Qur’an. 

Kenapa Muharram menjadi bulan yang istimewa? Karena pada zaman dulu banyak terjadi kisah-kisah yang luar biasa. Salah satunya, kisah Nabi Musa yang mendapatkan mukjizat membelah laut karena saat itu dikejar oleh pasukan Fir’aun. Untuk mengenang peristiwa ini, umat muslim melakukan puasa yang namanya Puasa Assyura’. Bahkan kaum Yahudi yang menjadi umatnya Nabi Musa juga ikutan puasa. Tapi umat muslim lebih layak berpuasa pada hari ini, karena kaum Yahudi telah membangkang dari ajaran Nabi Musa. 

Mengenai puasa sunnah Assyura’ masih ditemukan perdebatan-perdebatan dikalangan ulama. 
Berdasarkan hadist riwayat Muslim dalam Sahihnya dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, “ Ketika Rasulullah berpuasa hari Assyura’ dan memerintahkanya, para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan kaum Yahudi dan Nashrani.’ Lalu Rasulullah bersabda, ‘Pada tahun depan –insya Allah- kita akan berpuasapada tanggal sembilan.’” Ibnu Abbas berkata, “Sebelum tiba tahun depan Rasulullah telah wafat.” (H.R. Muslim) 
Diriwayatkan secara sahih dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, “Berbedalah dengan kaum Yahudi dan berpuasalah pada tanggal Sembilan dan sepuluh.” 

Pendapat Para Ulama 

Perkataan Ibnu al-Hamam dalam Fath Al-Qadir (2/303) 
Disunnahkan berpuasa Asyura’ dan puasa pada hari kesembilan. 

Perkataan az-Zarqani dalam Syarh al-Muwaththa’ (2/237) 
Malik, Syafi’I dan Ahmad berpendapat disunnahkan menyatukan puasa hari kesembilan dan hari kesepuluh agar tidak menyerupai kaum Yahudi yang hanya berpuasa hari kesepuluh saja. 

Perkataan an-Nawawi dalam al-Majmu’ (6/383) 
Para sahabat kami dan lainnya berpendapat sunnah puasa asyura’ (hari kesepuluh) dan puasa Tasu’a (hari kesembilan) 

Perkataan Imam Ahmad 
Saya berpendapat dalam puasa Asyura’ hendaknya dilakukan puasa pada hari kesembilan dan kesepuluh berdasarkan hadist Ibnu Abbas, “Berpuasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh” 

Sebagian ulama berpendapatmdisunnahkan puasa pada tanggal Sembilan, sepuluh, dan sebelas, dan itulah yang sepmurna. Dalil mereka adalah hadist riwayat Ibnu Abbas bahwa rasulullah bersabda, “Berpuasalah pada hari Asyura’, berbedalah dengan kaum Yahudi dan berpuasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya” [hadist ini sangat lemah dan diriwayatkan oleh Ahmad (1/241)] 

Perkataan Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad (2/76) 
Tingkatan puasa Asyura’ ada tiga dan yang paling sempurna adalah berpuasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya, kemudian (tingkatan kedua) berpuasalah pada tanggal Sembilan dan sepuluh dan inilah yang banyak dijelaskan dalam hadits, kemudian (tingkatan ketiga) berpuasa hari kesepulluh saja. 

Yang sempurna adalah berpuasa pada tanggal Sembilan dan sepuluh, karena itulah yang memiliki landasan hadits dan atsar yang sahih dan itulah tuntunan Rasulullah serta mazhab Ibnu Abbas. 

Wawllahu 'alam bi showab 

Ajalku..

Bila telah tiba masanya… 
Aku kan meninggalkan dunia… 
Tubuhku.. terbaring kedinginan… 
Menggigil.. hadapi ajalku… 
Berpisah.. ruh dari jasadku… 
Sakitnya.. tiada terhingga… 
Saatnya.. ajal menjelma… 
Akhir segala.. hidupku di dunia… 

Usiaku.. semakin senja… 
Usiaku.. semakin tua… 
Ajalku semakin dekat… 
Malaikat maut.. kan menjemput… 

Berselimut.. kain kafan… 
Jasadku terbaring kaku… 
Tiada ada yang menolong… 
Selain Engkau.. Oh ya Tuhanku… 

Terlalu banyak berdosa… 
Dalam sadar atau tidak… 
Ku durhaka.. kepada-Mu… 
Wahai Tuhanku.. ampunkan daku… 

(Hawari_Ajalku)

Kamis, 23 Desember 2010

photos of masjid istiqomah sma negeri 3 surakarta lokasi kerkop
facebook roismaga surakarta

Open your heart...

Dalam sains, otak adalah pusat seluruh anggota tubuh. Namun, sesungguhnya hatilah yang menjadi pusat anggota tubuh. Hati adalah anggota tubuh yang paling mulia dan anggota tubuh lain menjadi pesuruh hati. Mata sebagai cermin yang menerjemahkan isi hati kepada orang yang memandangnya. Begitu pula lidah, ia mengatakan seluruh isi hati untuk didengar. Jika hati rusak dan sakit, maka rusaklah seluruh tubuh ini. Rasulullah bersabda, “ Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Bila ia baik maka baiklah seluruh badannya, dan bila buruk maka buruklah semuanya. Ia adalah hati.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Jika ingin bertemu dengan Allah, kita harus mengobati hati kita menjadi hati yang bersih dari segala macam penyakit, karena Allah hanya menemui hambanya yang berhati suci. “Di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (Q.S. as-Syu’ara [26] : 88-89)


Oleh karena itu kita harus menjaga hati kita dari hal-hal yang bisa membuat hati rusak bahkan mati. Perkara yang dapat merusak hati adalah banyak bergaul yang tidak bermanfaat, panjang angan-angan bergantung pada selain Allah, kenyang, dan banyak tidur.


1. Banyak bergaul yang tidak bermanfaat

Seorang hamba hendaknya bergaul dengan oranng-orang dalam urusan kebaikan saja. Bila terpaksa tidak dapat melepaskan diri dari pergaulan buruk mereka, maka berhati-hatilah jangan menyetujui perbuatn buruk mereka dan jangan sampai terjerumus kedalamnya. Bersabar atas laku buruk mereka akan membawa akibat yang lebih baik dan akhir yang terpuji

2. Panjang angan-angan

Jiwa yang tidak memiliki semangat juang untuk menggapai prestasi, yang selalu dininabobokan oleh khayalan-khayalan fiksinya. Hidup menjadi fatamorgana di tengah padang pasir. Namun,Rasulullah memuji orang” yang berangan-angan baik. Angan-anganya adalah seputar ilmu dan iman, serta perbuatan yang mendekatkan dirinya kepada ALLah.

3. Bergantung pada selain Allah

Bergantung pada selain Allah dapat dianalogikan seperti orang yang berlindung dari panas dan dingin di bawah sarang laba-laba. Ia berlindung pada apa yang lebih rapuh darinya. Bila hati bergantung kepada selain Allah, maka Allah akan menyerahkan kepada siapa ia bergantung, sedangkan ia akan dihinakan oleh pihak yang menjadi harapannya itu.

4. Kenyang

Terlalu kenyang membuat hati berat untuk melakukan ketaatan dan membuat ia sibuk dengan urusan perut. Sesungguhnya setan itu berlabuh di dalam aliran darah manusia. Puasa akan mempersempit bahkan menutup jalan setan,sedangkan kenyang akan membuat jalan setan semakin lebar.

5. Banyak tidur

Sesungguhnya banyak tidur membuat hati mati, badan terasa berat, waktu hilang secara sia-sia, menimbulkan kemalasan dan banyak lalai. Tidur yang berguna adalah tidur yang memang sangat dibutuhkan. Manusia dianjurkan untuk tidak tidur pada waktu ghanimah (terdapat banyak keutamaan) seperti tidur diantara waktu sholat subuh dan sholat zuhur.

Marilah kita membuat sistem immune yang lebih kuat untuk menjaga hati kita dari berbagai macam penyakit dengan langkah awal menjauhi lima perkara di atas.